SEOUL – Produsen smartphone asal Korea Selatan Samsung memutuskan untuk tidak memproduksi merek kendaraan listrik (EV).
Divisi kendaraan listrik dinilai tidak dapat menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, dan Samsung Electronics telah menghindari potensi konflik dengan pelanggan utama.
Seperti Samsung, Apple sendiri tidak akan meluncurkan kendaraan listrik dalam skala besar. Itu karena Apple bertujuan untuk memproduksi kendaraan listriknya sendiri di segmen pasar kelas atas yang dapat menelan biaya $ 100.000 atau lebih dari Tesla Model S.
“Apple berencana untuk meluncurkan EV-nya sendiri hanya untuk pengguna premium. Apple ingin memanfaatkan semua fitur ekosistem untuk memantapkan dirinya sebagai pembuat konten yang benar-benar terkemuka di ekosistem teknologi global.” . -John, Analis KTB Investment & Securities, dikutip The Korea Times, Selasa (2022-17-17)
Selain itu, pasar kendaraan listrik global dipenuhi oleh produsen baterai dan komponen yang telah menjalin kemitraan dengan produsen mobil melalui organisasi usaha patungan atau pembelian saham.
Yang paling jelas, Samsung lebih mengandalkan bisnis yang berpusat pada pelanggan seperti pengecoran semikonduktor.
Seperti yang kita lihat dalam proses pengadilan Apple, eksekutif lain mengatakan Samsung bekerja untuk menghindari konflik kepentingan dengan pelanggan dan prospek.
Samsung sendiri merupakan produsen berbagai jenis peralatan elektronik seperti televisi, elektronik konsumen dan chip memori terbaik di dunia.
Samsung Electronics juga menjual baterai EV ke BMW dan berencana untuk memperluas basis pelanggan baterai melalui usaha patungan dengan Stellantis Kanada. Samsung Electronics juga merupakan pemasok utama layar untuk kendaraan listrik Tesla.
“Samsung sekarang memahami bahwa mempertahankan aliansi dan kemitraan tingkat tinggi dengan pelanggannya akan lebih penting daripada memasuki bisnis yang dapat merugikan kepentingan terbaik pelanggan korporatnya,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya.
