Jalur KA Yogyakarta-Semarang Masih Mengalami Keterbatasan Lahan.

JAKARTA – Saat ini pemerintah tengah fokus pada pembelian lahan KA Yogyakarta-Magelang untuk mendorong peningkatan pariwisata, khususnya ke Candi Borobudur.

Menteri Perhubungan Budi Kariya mengatakan, Selasa (Menko Perekonomian DKI Jakarta 11 Juli 2016) “Untuk pembebasan lahan butuh waktu satu sampai dua tahun, baru bisa dibangun.”

Menurut Bode, rel kereta api dapat menggunakan jalan baru atau menghidupkan kembali rute lama, tetapi ketika diaktifkan, mereka harus menggabungkan jalan layang.

“Kalau bisa diaktifkan kembali, kalau tidak cari rute baru. Saat ini saya sedang mengerjakan drone yang bisa diangkat, dan kalau lebih murah akan saya aktifkan.”

Budi mengatakan, “Pemerintah memberikan dana penuh untuk KA Yogyakarta-Maguelange, tetapi nilainya belum ditentukan karena tanahnya belum ditentukan.

“Infrastruktur pemerintah, kereta api bisa swasta atau PT KAI,” kata Bode.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana merevitalisasi perlintasan KA Yogyakarta-Magelang yang sudah beroperasi sejak 1978.

Pembangunan perlintasan kereta api baru sepanjang 40 km akan menelan biaya antara Rp5 hingga Rp6 triliun yang bersumber dari APBN dan swasta.

Sementara itu, General Manager KA Prasetyo Puedetjahjono menambahkan, KA Yogyakarta-Magelang akan mengikuti jalan tol yang sudah ada.

Baca Juga  Program Studi Ekonomi dan Bisnis di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan

Related Posts